Jakarta (10 Juni 2015) --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kembali melakukan Rapat Kerja dengan Komisi X DPR mengenai isu-isu strategis pendidikan. Dalam rapat tersebut Mendikbud banyak memaparkan perkembangan program-program strategis Kemendikbud seperti hasil Ujian Nasional, Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun, dan Program Indonesia Pintar (PIP).
Saat memaparkan PIP, Mendikbud menekankan pada jumlah sekolah yang telah menerima informasi mengenai program ini. “Pada Bulan Februari (2015) ini sudah 83% kepsek dan sekolah yang sudah mendapatkan informasi tentang Program Indonesia Pintar,” ujar Mendikbud di Gedung DPR RI, Jakarta, (10/06/2015). Ia juga mengatakan akan terus meningkatkan jumlah tersebut dengan mendorong informasi tentang program tersebut menggunakan media cetak dan elektronik.
Untuk pelaksanaan PIP, Mendikbud menekankan bahwa siswa yang menerima bantuan hanya siswa yang sudah terverifikasi. “Peserta didik yang sudah diverifikasi oleh Kemendikbud, Kemensos, dan TNP2K,” katanya.
Ia tak menutup mata akan banyak tantangan dalam melaksanakan program ini, namun dirinya optimis akan berjalan dengan baik. “Lebih baik tantangannya kita hadapi sekarang, sehingga di tahun-tahun berikutnya sudah teratasi, tutur Mendikbud.
Dalam Rapat Kerja ini ia juga menjelaskan salah satu upayanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kita akan lakukan kerja sama dengan beberapa bupati, karena kuncinya ada di bupati dan walikota,” ungkapmya.
Mendikbud juga mengatakan telah mengajak 107 bupati untuk melakukan perbaikan pendidikan di wilayahnya. “Kita arahkan menjadi 120-an bupati, harapannya tahun depan jumlahnya akan terus meningkat. Ini penting karena semua elemen, mulai pendidikan usia dini, kuncinya pada pemimpin daerah. Maka komitmen daerah harus kita perkuat,” paparnya.(Sumber: kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih atas kunjungan anda, Silahkan Isikan komentar anda disini