DAPODIK Tidak Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN GURU

Semangat Malam Rekan-Rekan Operator DAPODIK Indonesia...!!

Mungkin Sebagian Dari Kita, Masih Kurang Peduli Dengan VALIDASI Data Pokok Pendidikan Yang Sesungguhnya.....

Masih Banyak Dari Kita, Yang Menganggap DAPODIK Itu Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN GURU, Dan Tidak Lebih Dari Itu.....

3 Entitas Pokok Yang Disajikan DAPODIK (Peserta Didik, Pendidik Dan Tenaga Pendidikan, Serta Data Individu Sekolah), Merupakan DATA Yang Yang Digunakan Oleh KEMENDIKBUD Untuk Berbagai KEBIJAKAN, Diantaranya Statistik Peserta Didik, Rasio Guru, Geografis Sekolah Beserta Kondisinya. Dan Tidak Hanya Itu, DAPODIK Terdiri Dari Data TABULAR (Tabel-Tabel Data), Spasial (Ruang/Geografis) Dan CITRA (Gambar/Photo), Dimana Dari Elemen Tersebut KEMENDIKBUD Dapat Mengetahui Secara Detail KONDISI SEKOLAH Dan Elemen Terkait Didalamnya.

Hasil Penjaringan Data (DAPODIK DAS/MEN/PAUDNI), Untuk Selanjutnya Dilakukan Proses Verifikasi & Validasi (Quality Control), Guna Mendapatkan INDIKATOR DATA YANG VALID, Sebagai DASAR Pengambilan Kebijakan Dalam Sebuah PERENCANAAN PENDIDIKAN NASIONAL.

SPM (Standar Pelayanan Minimal), Telah Diatur Dalam Berbagai Peraturan, Diantaranya Jumlah Siswa Per Rombel, Jumlah Guru Per Rombel, Dan Jumlah Rombel Per Satuan Pendidikan, Tersusun Dalam STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.

Bagaima Jika Sekolah Tidak Memenuhi STANDAR NASIONAL ?
Sementara KRITERIA Akreditasi Sebuah Sekolah, Juga Merujuk Kepada STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN...

Dan Bagaiman Jika Sebuah Sekolah Tidak TERAKREDITASI ?
Apakah Sekolah Tersebut Dapat Menyelenggarakan UJIAN NASIONAL ?

http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/vervalpp/beranda.php

Jadi Apakah DAPODIK Itu Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN?
Apakah DAPODIK Itu Masih Dianggap FORMALITAS, Dimana Sama-Sama Kita Ketahui Belakangan Ini Telah Berjalan Prosedur Mengenai NISN, NPSN, DANA BOS, Serta KIP ?

Semoga Tercipta KELOMPOK KERJA DATA PENDIDIKAN (KKDATADIK), Dari Elemen PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA Sampai Instansi Sekolah, Yang Memiliki Pemahaman Yang Sama Dan Bekerja Sama, Untuk Menjadikan DAPODIK SATU-SATUNYA SUMBER DATA Pokok Pendidikan (Jika POLA Data Yang Sama, Untuk Apa Ada Pendataan Yang Lainnya), Yang Menyajikan KECUKUPAN DATA, Dalam Pencapaikan Sebuah Pelaporan Dalam Upaya Menyusun PERENCANAAN, Dalam Sebuah STRATEGI Mencapai LAYANAN MUTU PENDIDIKAN YANG BAIK.

Mari Berjuang Menjadikan "DATA BERKUALITAS, UNTUK DUNIA PENDIDIKAN YANG BERKELAS"

--- Salam DAPODIK Indonesia ---

Mendikbud: Indonesia Menyala, Tiap Titik Tampak Terang Ada Orang Tercerdaskan

Yogyakarta, Kemendikbud --- Indonesia Menyala adalah Indonesia di setiap titik tampak terang, dan di sana terdapat orang-orang yang tercerdaskan. Selain itu juga di sana terdapat anak-anak yang belajar, ada pengetahuan, dan ada keinginan keras untuk maju. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada acara peluncuran program Indonesia Menyala di Museum Benteng Vredeburg, D.I. Yogyakarta, Sabtu (23/05/2015).

"Saya membayangkan Indonesia Menyala itu seperti sebuah peta menyala, yang di potret, di dalamnya ada pusat pengetahuan, ruang inspirasi, dan ada proses belajar," ucap Mendikbud.

Mendikbud menekankan untuk mewujudkan Indonesia menyala salah satu syaratnya juga harus bernyali. Setiap putra dan putri bangsa harus memiliki nyali untuk bermimpi, karena pemimpi yang dapat mewujudkan mimpinya ditambahkan dengan nyali akan menjadi seorang pemimpin. "Mimpi jangan sampai pada gagasan saja, tapi harus berani mengubah gagasan yang berintegritas menjadi kenyataan yang bisa bermanfaat untuk orang banyak," ujar Mendikbud.

Di dalam Indonesia Menyala, kata Mendikbud, seluruh pihak bersama-sama mewujudkan individu yang cerdik dan cerdas. Individu tersebut dapat merangsang serta menginspirasi melakukan gerakan, melakukan sesuatu. Gerakan muncul bukan lewat ajakan, tetapi lewat tindakan yang menginspirasi.

Mendikbud berharap program Indonesia Menyala dapat mengajak individu dalam masyarakat melihat lingkungan sekitar. Mendikbud juga mengajak setiap individu dalam masyarakat untuk bertanya apa yang perlu ditambah ketika ada kekurangan dalam masyarakat. "Ketika kita lihat ada masalah, maka lakukan sesuatu. Ketika kita ingin melakukan sesuatu dan mau berbuat, dari situ solusi akan muncul dan bergerak sama-sama. Dengan begitu Indonesia akan menyala," pungkas Mendikbud. (Seno Hartono/Sumber: kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)

Mendikbud: Terapkan Sekolah Menyenangkan, Mulai dari Guru dan Kepala Sekolah

Makassar, Kemendikbud --- Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak kepada seluruh lembaga pendidikan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Hal tersebut seperti yang dituliskan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, dalam konsep yang telah dibuat untuk menjadikan sekolah sebagai taman.

"Taman ini adalah tempat yang menyenangkan. Untuk itu, inilah yang diharapkan menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan," demikian disampaikan Mendikbud pada acara bincang-bincang bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Media Massa wilayah Sulawesi Selatan, di Kota Makassar, Sabtu (16/05/2015).

Konsep sekolah menyenangkan ini, kata Mendikbud, dimulai dari peran guru dan kepala sekolah. Dengan begitu, konsep sekolah menyenangkan tidak boleh diasosiasikan dengan tempat pembelajaran yang mewah dan mahal. Suasana menyenangkan dapat muncul ketika seorang pendidik dapat membawakan suasana belajar yang tidak menegangkan, dan menerapkan berbagai pola pembelajaran yang menyenangkan.

"Jika guru dan kepala sekolahnya tidak menyenangkan, jangan harap sekolah bisa menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Untuk itu mari kita lakukan hal yang berbeda," ajak Mendikbud.

Pendidik dapat menanyakan kepada siswa, pola pembelajaran seperti apa yang diharapkan. Dengan adanya keterlibatan siswa ini, Mendikbud mengatakan, suasana pembelajaran di sekolah akan lebih kondusif. Bila siswa merasakan nyaman dalam proses belajar di sekolah, Mendikbud meyakini prestasi para siswa tersebut akan lebih meningkat.

"Tidak boleh terlupakan, selain sekolah juga sebagai tempat belajar yang menyenangkan, juga sekolah harus dapat menunjukan sebagai tempat belajar yang berintegritas. Guru dan kepala sekolah dapat menjadi teladan bagi para siswa," pesan Mendikbud. (Seno Hartono/Sumber:kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea))