Mantan Mendikbud M Nuh Kecewa Kurikulum 2013 Dihentikan

Mantan Mendikbud M Nuh Kecewa Kurikulum 2013 Dihentikan

Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan penggunaan Kurikulum 2013. M Nuh, mantan Mendikbud yang menggagas kurikulum 2013 itu mengaku sangat kecewa.

"Terus terang saya sangat kecewa dengan penghentian kurikulum 2013 ini," ujar M Nuh saat berbincang, Minggu (7/12/2014).

Nuh mengatakan, dulu ketika dia meluncurkan Kurikulum 2013, banyak pihak yang menganggapnya tergesa-gesa melakukan langkah tersebut. Nah sekarang, dia melihat penghentian Kurikulum 2013 ini tak ubahnya dengan tudingan yang dia dapatkan dulu.

"Kalau dulu kita dibilang tergesa-gesa. Ini kurang dari satu bulan, sudah diambil keputusan. Padahal ini sesuatu yang luar bisa dan menyangkut khalayak banyak," ujar mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini.

Nuh mengatakan pada tahun 2013, pemerintah sudah mulai menerapkan kurikulum 2013 pada 6.013 sekolah. Dan selama penerapan itu menurutnya tidak ada persoalan substansif yang muncul.

"Kalau memang ada, taruhlah memang menyesatkan begitu. Tentu pada 6.013 sekolah itu juga diberhentikan," ujar Nuh.

Terkait dengan penghentian kurikulum 2013 ini Anies Baswedan berpendapat kurikulum pendidikan seharusnya disiapkan secara matang. Penghentikan itu diterapkan bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama 1 semester.

"Kurikulum itu adalah suatu produk yang selalu disiapkan secara matang. Di seluruh dunia kalau menerapkan kurikulum, di mana kurikulumnya harus matang dulu, dievaluasi dan diperbaiki," kata Anies Sabtu (6/12/2014) kemarin.


Anies menyebut sebenarnya kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan di seluruh Indonesia, belum dievaluasi. Padahal, pihak yang merasakan langsung yaitu guru dan murid belum siap menerima kehadiran kurukulum ini. "Yang terjadi di 2013, kurikulum dilaksanakan di seluruh Indonesia padahal belum dievaluasi. Evaluasi apa? Konsistensi ide dengan desain, konsistensi desain dengan materi ajar. Kemudian belum dilihat lagi impactnya," katanya.