30 Juli, Dapodikdas Versi 4.0.0 Rilis!

ss
Tampilan Aplikasi Dapodikdas Versi 4.0.0
Jakarta (Dikdas): Untuk meningkatkan performa Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas), Versi 4.0.0 akan segera dirilis pada tanggal 30 Juli 2015. Demikian disampaikan Supriyatno, Kepala Subagian Data dan Informasi, Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Senin, 27 Juli 2015.

“Ini untuk peningkatan performa Dapodikdas, sehingga versi 3.0.3 diubah menjadi 4.0.0,” ujar Supriyatno di ruang Dapodikdas, lantai 5, Gedung E, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Supriyatno menambahkan bahwa ada perbedaan antara Aplikasi Dapodikdas Versi 3.0.3 dengan Aplikasi Dapodikdas Versi 4.0.0.Pertama, ada penambahan referensi baru yang meliputi wilayah dan operasional. Kedua, pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sekolah pada formulir sekolah. Ketiga, entri dan atau update data dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu komputer.

“Seiring dengan rilis Aplikasi Dapodik terbaru itu, operator sekolah diwajibkan untuk melakukan update atau penyempurnaan data, baik yang berhubungan dengan siswa, guru, serta sarana dan prasarana,” tegas Supriyatno.

Perubahan versi di atas, juga terjadi pada Aplikasi Data Pokok Pendidikan Menengah (Dapodikmen) dari versi 8.1.4 menjadi 8.2.0.

Sementara itu, Yusuf Rokhmat, staf Data dan Informasi, menambahkan bahwa rilis Aplikasi Dapodikdas tersebut juga akan diiringi dengan peluncuran wajah baru laman Dapodikdasmen.

“Ada metode tambah peserta didik baru online melalui Dapodikdasmen, sehingga operator sekolah tidak input ulang siswa kelas 7 (SMP),” ujarnya.*

M. Adib Minanurohim.

Mendikbud Ajak PTK Berikan Keteladanan kepada Peserta Didik

Mendikbud Foto Bersama Guru dan Siswa
Ilustrasi. Mendikbud Anies Baswedan berfoto bersama siswa dan guru usai upacara peringatan Hari Guru Nasional di halaman kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Jakarta (Dikdas): Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengajak guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan untuk memberikan keteladanan dalam berbudi pekerti dan menumbuhkan karakter kepemimpinan peserta didik. Ia juga mengajak untuk mengembangkan budaya sekolah yang bisa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan berkreativitas bagi semua siswa.

“Mulai hari ini, mari kita kuatkan jalinan silaturahmi sekolah dengan keluarga melalui interaksi yang baik dan rutin antara Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orang Tua/Wali. Mari kita kembangkan semua itu melalui kegiatan intra-kurikular, ekstra-kurikuler maupun kegiatan non-kurikuler,” ujar Anies dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Sekolah seluruh jenjang pendidikan se-Indonesia pagi ini, Senin, 27 Juli 2015.

Sekolah, tambah Anies, hendaknya menjadi taman dan ekosistem pendidikan yang penuh tantangan namun menyenangkan bagi semua warganya. “Siswa senang belajar di sekolah, guru-guru tulus dan gembira dalam mendidik serta menginspirasi, Kepala Sekolah yang bersemangat membangun budaya baik di sekolahnya serta membina warganya,” katanya.

Anies berharap, kebiasaan-kebiasaan baik menjadi karakter dan budaya warga sekolah. Kebiasaan itu semestinya dikerjakan dengan rutin agar membentuk budi pekerti. “Perlu diingat bahwa budi pekerti ini bukan hanya tentang siswa, tapi juga budi pekerti dari kita semua di dunia pendidikan; termasuk budi pekerti dari seluruh warga sekolah, dari Siswa, Guru, Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan lainnya,” tegasnya.

Senin, 27 Juli 2015, merupakan hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2015/2016 bagi siswa-siswi seluruh jenjang pendidikan se-Indonesia. Menyambut tahun ajaran baru tersebut, Kemendikbud mencanangkan gerakan penumbuhan budi pekerti. Diharapkan, melalui gerakan tersebut, peserta didik memiliki karakter kemepimpinan yang mulia sebagai generasi emas penerus bangsa menuju 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045.* (Billy Antoro)

Renungan Bagi Guru: Air Mata dari Tas Seorang Siswi

  
Khususnya untuk para guru. Hendaklah mengetahui kehidupan pribadi siswanya.


Beberapa dari kita mungkin pernah membaca kisah haru seorang siswi dari negeri Yaman. Negeri yang memiliki sejarah panjang. Pusat pemerintahan negeri Saba, yang ratunya sangat terkenal di kalangan kaum Muslim: Ratu Balqis (Bilqis). Negeri tempat Raja Abrahah membangun Ka’bah tandingan. Negeri sebagai sumber penyebaran agama Islam di Indonesia. Sehingga budaya masyarakat pedesaan Indonesia dan penduduk Yaman banyak kemiripan. Berkain sarung, makan memakai sambal terasi, kerupuk, dan sejenisnya.

Meskipun memiliki sejarah panjang dan pernah menjadi pusat peradaban besar. Jika dibanding dengan rata-rata negara Arab lainnya, Yaman tergolong negara miskin. Bahkan sekarang sedang perang saudara. Antara pemerintah dengan milisi Houthi. Sampai-sampai presidennya harus mengungsi ke Saudi.

Kisah ini begitu menyentuh tapi sangat berharga untuk diambil sebagai pelajaran.
Peristiwa ini terjadi di salah satu SMA Putri di kota Sana’a, Ibukota Yaman. Salah satu kebijakan sekolah adalah merazia tas siswa secara rutin. Dilakukan oleh tim khusus. Memastikan tidak ada barang-barang yang terlarang di bawa ke dalam sekolah. Misalnya HP berkamera, foto-foto, alat kecantikan, dan lain sebagainya.

Satu hari, razia dilakukan seperti biasa. Satu persatu kelas diperiksa. Tas dibuka satu persatu. Tidak ada siswi yang kedapatan membawa barang terlarang.
Sekarang tinggal kelas terakhir. Pemeriksaanpun dimulai. Tampak di salah satu sudut kelas seorang siswi terlihat tegang. Siswi tersebut dikenal cerdas dan sopan. Tapi juga memiliki sifat tertutup dan pemalu. Jarang berbaur dengan siswi-siswi lainnya. Selalu menyendiri.

Dia memandang tim pemerikasa dengan wajah cemas. Tangannya mencengkram tas yang di bawa. Semakin dekat tim pemeriksa, wajahnya semakin ketakutan.

Tidak lama kemudian tibalah gilirannya untuk diperiksa. Dia semakin kuat memegang tasnya. Tidak memberi izin tim pemeriksa membukanya.

“Bukalah tasmu...” kata tim pemeriksa. Tapi siswi tersebut malah memeluk tasnya. “Berikan tasmu...” tim menegaskan. “Tidak...” kata siswi tersebut dengan wajah takut bercampur sedih dan panik.

Kegaduhanpun terjadi. Tangan mereka saling berebut. Siswi tersebut memeluk tasnya semakin erat. Bahkan sekarang sambil menangis. Siswi-siswi yang lain dan para guru terkejut dengan kejadian ini. Karena siswi tersebut dikenal pintar, disiplin, sopan. Bukan siswi yang amburadul. Tidak mungkin membawa yang aneh-aneh di tasnya. Tapi kenapa tidak mau diperiksa?

Setelah berdiskusi sebentar. Tim pemerikasa sepakat untuk membawa siswi tersebut dengan tasnya ke kantor sekolah. Mereka mengawalnya dengan ketat. Jangan sampai ada kesempatan membuang sesuatu dari dalam tasnya. Siswi tersebut kini memasuki kantor sekolah, sambil terisak serta air mata yang terus mengalir.

Karena perilakunya selama di sekolah baik dan tidak pernah bermasalah. Kepala sekolah menenangkan hadirin. Dan meminta siswi lainnya kembali ke kelas masing-masing. Guru-guru lainnya juga dimohon untuk keluar. Hingga yang tersisa hanya tim pemeriksa, kepala sekolah.

Kepala sekolah berusaha menenangkannya. Lantas bertanya dengan lembut. “Apa yang engkau sembunyikan wahai putriku...?

Setelah beberapa kali mencoba. Akhirnya siswi itu menyerah. Dan dengan berat hati membuka tasnya. Apa sebenarnya yang berada di sana?

Tidak ada benda-benda terlarang atau haram. Telpon genggam, foto-foto, apalagi narkoba. Semua tidak ada.Di sana hanya ada alat tulis dan potongan-potongan roti.
Tim pemeriksa menanyakan roti yang tampak aneh. Dipotong tidak karuan dengan berbagai macam jenis.

Setelah lebih tenang, siswi itu berkata “Roti ini adalah sisa-sisa dari para siswi yang mereka buang. Aku kumpulkan diam-diam. Aku pakai sarapan sebagian, sebagiannya aku bawa pulang untuk kubagikan ke keluargaku. Ibu dan saudara-saudaraku tidak pernah memiliki makanan yang cukup. Mereka akan selalu kelaparan bila aku tidak membawakan sisa-sisa roti ini.”

“Inilah yang membuat aku menolak membuka tas. Aku tidak mau dipermalukan di hadapan teman-temanku di kelas. Nanti mereka mengejekku, yang membuat aku tidak bisa lagi memungkut sisa-sisa roti mereka. Bahkan mungkin aku akan berhenti sekolah karena malu.”

Saat itu juga semua yang hadir tertegun. Semuanya menitikkan air mata.

Ini hanyalah salah satu tragedi yang ada di dunia ini. Tidak menutup kemungkinan kehidupan yang dramatis seperti ini ada di sekitar kita. Tetangga, satu desa, satu kota atau di daerah lain. Sementara kita tidak mengetahuinya. Atau terkadang menutup mata. Hanya sibuk dengan urusan pribadi.


Khususnya untuk para guru. Hendaklah mengetahui kehidupan pribadi siswanya. Keadaan keluarga dan ekonominya. Kenali mereka dengan baik. Berikan mereka perhatian dan kasih sayang. Jika satu saat keluarganya sendiri tidak bisa diharapkan atau keluarganya memang tidak ada. Siapa lagi tempat mereka mengadu dan berkeluh kesah selain gurunya? Karena sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Guru adalah orang tua berikutnya.

*) Ditulis oleh Lukman bin Saleh, Guru di di SDN 1 Bayan - Lombok Utara [SekolahDasar.Net | 17/05/2015]

Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

Assalamu ‘alaikum Wr Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselenggaranya seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada sekolah jenjang SMP, SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2015/2016

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik disektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas kembali akan menggelar Rintisan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online.

Bekerja sama dengan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas berkomitmen penuh untuk menyelenggarakan PPDB Online melalui digitalisasi pendaftaran siswa baru.

PPDB Online merupakan salah satu langkah konkrit kami untuk menjamin objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pada seluruh tahapan penerimaan peserta didik baru disatuan pendidikan. Pada tahun ajaran 2015/2016 ini Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas akan menggelar proses PPDB Online diseluruh SMP/SMA/SMK Negeri dan beberapa sekolah swasta

Tujuan dari PPDB Online ini adalah untuk lebih memudahkan calon peserta didik, orang tua dan pihak sekolah selaku penyelenggara dalam rangkaian informasi pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru. Layanan daring onlinememungkinkan calon peserta didik dan orang tua siswa mengetahui jumlah pendaftar di sekolah penyelenggara serta nilai akhir para pendaftar secara real time melalui jurnal online. Pola ini akan menguntungkan calon peserta didik/orang tua siswa. Jika peluang calon peserta untuk diterima di sekolah yang menjadi pilihan pertama menipis, maka para orang tua bisa tidak perlu bersusah payah memindahkan berkas pendaftaraannya ke sekolah lain. Sistem aplikasi PPDB akan secara otomatis memindahkan pilihan ke sekolah berikutnya jika nilai akhir pendaftar berada dibawah batas minimal, bahkan apabila pada kesempatan pertama calon peserta didik tidak diterima di 3 (tiga) pilihan dalam satuan pendidikan SMP/SMA atau 2 (dua) paket keahlian dalam 1 (satu) SMK, maka sepanjang waktu pendaftaran masih tersedia calon peserta didik dapat mendaftar/memilih kembali 3 SMP/SMA atau 2 (dua) paket keahlian lainnya pada SMK yang sama atau sekolah yang berbeda.

Kami sampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras demi terselenggaranya program PPDB Online ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyelenggaraannya.

Aamiin
http://banyumas.ppdb.kemdikbud.go.id/

Wassalamu ‘alaikum Wr Wb.

Drs. Purwadi Santoso, M.Hum

13 Kelemahan Guru Dalam Mengajar & Solusinya

Guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.
Guru sebagai tokoh yang berperan besar di dalam sebuah ruang kelas, memiliki peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan anak bangsa. Himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan telah menyebutkan bahwa wajah masa depan bangsa ini berada di ruang-ruang kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung jawab membentuk masa depan hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan. Tugas kita semualah yang turut berperan membantu para guru di seluruh Indonesia untuk bisa mengemban tugasnya dengan baik dan maksimal.

Seluruh elemen bangsa hendaklah memiliki sikap peduli, untuk merasa memiliki atas problematika pendidikan agar bisa menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi terhadap kendala-kendala yang sering ditemui oleh seorang guru ketika ia harus mengajar di depan murid-muridnya. Guru juga hanyalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan dan kesalahan ketika berada di depan peserta didiknya. Tiga belas kelemahan maupun kesalahan yang sering ditemui oleh guru dalam pembelajaran di kelas antara lain adalah:
  1. Dalam mengajar guru belum menyiapkan atau membuat sendiri perangkat pembelajarannya yang disebut dengan RPP. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah mempersiapkan bahan ajarnya dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan diberikan kepada siswa.
  2. Seringkali dalam mengajar guru tidak membawa media atau alat pembelajaran di kelas. Solusinya persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran, biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari bahan-bahan bekas atau yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah siswa.
  3. Guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan dan menjabarkan teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari lingkungan sekitar mereka.
  4. Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Solusinya kuasailah berbagai macam metode-metode dalam mengajar seperti : Contextual Teaching Learning, Quantum Teaching, Inquiry, project based learning dan lain-lain.
  5. Guru Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain, apalagi yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Solusinya adalah gunakan metode pembelajaran yang menggunakan keterpaduan dan asah kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan pelajaran lain. Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara optimal.
  6. Dalam mengajar guru jarang menanamkan unsur-unsur nilai, norma, etika kepada para siswa. Solusinya cobalah menggunakan pola pembelajaran holistik, yakni menerapkan pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu kepada peserta didik dengan memasukkan unsur-unsur nilai spiritual dan emosional anak sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang terampil, terdidik dan berkarakter.
  7. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Solusinya Guru sebaiknya mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya, misalnya; posisi tempat duduk disesuaikan sedemikian rupa agar siswa nyaman. Pembagian kelompok kerja bagi siswa, lebih mengarah kepada pengembangan potensi siswa. Siswa yang terampil duduk di sebelah siswa yang pasif. Atau siswa yang suka bercerita diletakkan di sebelah siswa yang pendiam.
  8. Penggunaan sarana dan prasarana yang kurang tepat. Misalnya meja, kursi yang berat diberikan kepada siswa SD. Hal ini mempersulit guru dalam menerapkan metode belajar yang baik. Solusinya guru harus kreatif menyiasati hal ini, membawa siswa keluar ruangan agar siswa tidak jenuh berada di dalam kelas.
  9. Guru tidak menetapkan rules yang jelas dalam proses pembelajaran. Sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Solusinya segera tentukan suatu rules dalam mengajar akan lebih dapat mengarahkan siswa, sehingga siswa ikut belajar untuk disiplin, komitmen dan bertanggung jawab terhadap proses pembejaran di kelas.
  10. Guru tidak melakukan evaluasi. Setiap proses selalu harus diberi evaluasi, agar guru dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai-nilai maupun norma-norma sehingga siswa tidak hanya pandai tetapi juga berkarakter. Susun jadwal kapan evaluasi akan dilakukan, sehingga proses pencapaian siswa dapat terukur dengan jelas.
  11. Guru jarang membaca buku dan referensi-referensi lain. Menyusun jadwal rutin berapa buku yang harus dibaca dalam 1 hari, 1 minggu untuk menambah wawasan adalah solusi yang tepat.
  12. Guru jarang melakukan penelitian dan menulis sebuah artikel atau karya tulis lainnya. Solusinya guru harus lebih banyak mengamati, menganalisa dan mengamati kejadian-kejadian di sekitarnya serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada & belajar untuk menuangkannya dalam suatu hasil karya tulis.
  13. Guru jarang berkomunikasi dengan siswa secara lebih dekat. Berkunjung ke rumah siswa yang sedang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di sekolah, barangkali perlu diterapkan sehingga terjalin komunikasi terbuka antara guru dengan siswanya, sehingga guru bisa memahami karakteristik siswa dan siswapun mau terbuka kepada gurunya.
Demikianlah 13 kelemahan yang sering dijumpai oleh para guru, jika masih ada dalam diri seorang guru 13 kelemahan tersebut, barangkali bisa diminimalisir, asalkan kita tahu bagaimana mencari solusi dan jalan keluarnya, sehingga guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.

*) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd, Professional teacher. Concern for education quality. [SekolahDasar.Net | 05/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/06/13-kelemahan-guru-dalam-mengajar-dan-solusinya.html#ixzz3cHSSnTGk

MENGECEK KEASLIAN IJAZAH

Sekedar Share.. semoga bermanfaat.....

Mengingat...Jual-beli ijazah palsu lagi booming, maka pemberi kerja dan pencari kerja perlu validasi dari pemerintah yang sah mengenai statusnya...
Langsung aja dah....Ini dia cara cek status kemahasiswaan/dosen/perguruan itinggi anda....

1. Buka browser anda dan masukkan alamat "http://forlap.dikti.go.id/" (tanpa tanda kutip). Maka akan muncul tampilan seperti gambar 1 di bawah. Nah klik "Pencarian Data" maka muncul beberapa pilihan, untuk mahasiswa klik lagi "Profil Mhs". Maka muncul jendela baru.

2. Nah....isilah jendela ini sesuai dengan kebutuhan
a. Pilih Nama "Perguruan Tinggi" tempat tersangka kuliah (kalo nama PT ga ada berarti kampus tempat kuliah PALSU)
b. Pilih "Program Studi" tersangka
c. Tulis Nama Mahasiswa tersangka pada "Kata Kunci"
d. Tulis pengaman sesuai gambar
Kalo dah di isi semua, selanjutnya klik aja "Cari Mahasiswa", Maka akan terbuka hasil pencarian di jendela baru.

3. Nah....pada jendela ini seharusnya tertulis nama mahasiswa tersangka muncul.
Kalo nama ga ada, berarti:
(a) Ada kesalahan pengisian data pada point no. 2, atau
(b) Nama anda belum di input oleh operator kampus, atau
(c) Tersangka adalah siluman a.k.a BUKAN MAHASISWA.

4. Kalo poin no. 3 sukses coba klik nama tersebut, maka akan terbuka jendela baru...Nah disini ada 2 kolom, silahkan di klik terserah anda. Maka akan terlihat status mahasiswa tersebut, apakah masih jadi mahasiswa, sudah lulus, atau DO....hehehe.....

Kemnas 2015 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud

Kemnas 2015 menjadikan peserta didik menjadi manusia yang kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung Jawab.

“Kemnas 2015 ini bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab", kata Jazidie, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, saat membuka secara resmi Perkemahan Nasional Penegak dan Pandega Berkebutuhan Khusus (Kemnas ABK) tahun 2015, pagi ini (26/5) di Hotel The Santosa Villas and Resorts, Senggigi Lombok, NTB.

Lanjutnya, "Disamping itu, kegiatan Kemnas ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari implementasi kurikulum 2013 yang mengarahkan dan menitikberatkan pada pendidikan karakter peserta didik. Di dalam kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (SMALB) tentang secara eksplisit pengelompokkan matapelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik SMALB.”

“ Ini menunjukkan bahwa betapa Kemdikbud terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik termasuk anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka kelak memiliki kedudukan dan peluang yang sama dengan anak-anak yang lain dalam berbagai aspek kehidupan," demikian Jazidie menambahkan.

Jazidie juga menjelaskan ada perbedaan mendasar setiap tahun pelaksanaan kegiatan Kemnas ini, antara lain ada inovasi kegiatan life skill yang menjadi kegiatan kemandirian peserta, ada juga kegiatan bina masyarakat yang berorientasi pada bagaimana peserta bisa memahami kondisi riil masyarakat dengan melaksanakan bhakti kepramukaan.

Tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan Kemnas yang diselenggarakan oleh Kemdikbud melalui Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen. Perkemahan pertama dilaksanakan di Solo pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2013 dan 2014 dilaksanakan di Bali dan tahun ini 2015 dilaksanakan di Provinsi NTB.

Kegiatan ini dihadiri 198 peserta terdiri dari Penegak dan Pandega yaitu 3 orang putra, 3 orang putri, dan 3 orang pembina pendamping dari seluruh provinsi di Indonesia. Peserta yang tengah hadir dan mengikuti kegiatan upacara ini sudah terdata 31 kwartir daerah, sedangkan ada 2 kwartir daerah dari Maluku Utara dan Papua Barat belum hadir karena terkendala penerbangan, dan dipastikan siang hari mereka akan tiba mengikuti Kemnas ini.

Jazidie jpada akhir sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi NTB dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi NTB yang telah bersedia menjadi tuan rumah dan kepda Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang senantiasa menjadi partner setia dalam setiap kegiatan kepramukaan Kemdikbud.(Afirta/Erika)

DAPODIK Tidak Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN GURU

Semangat Malam Rekan-Rekan Operator DAPODIK Indonesia...!!

Mungkin Sebagian Dari Kita, Masih Kurang Peduli Dengan VALIDASI Data Pokok Pendidikan Yang Sesungguhnya.....

Masih Banyak Dari Kita, Yang Menganggap DAPODIK Itu Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN GURU, Dan Tidak Lebih Dari Itu.....

3 Entitas Pokok Yang Disajikan DAPODIK (Peserta Didik, Pendidik Dan Tenaga Pendidikan, Serta Data Individu Sekolah), Merupakan DATA Yang Yang Digunakan Oleh KEMENDIKBUD Untuk Berbagai KEBIJAKAN, Diantaranya Statistik Peserta Didik, Rasio Guru, Geografis Sekolah Beserta Kondisinya. Dan Tidak Hanya Itu, DAPODIK Terdiri Dari Data TABULAR (Tabel-Tabel Data), Spasial (Ruang/Geografis) Dan CITRA (Gambar/Photo), Dimana Dari Elemen Tersebut KEMENDIKBUD Dapat Mengetahui Secara Detail KONDISI SEKOLAH Dan Elemen Terkait Didalamnya.

Hasil Penjaringan Data (DAPODIK DAS/MEN/PAUDNI), Untuk Selanjutnya Dilakukan Proses Verifikasi & Validasi (Quality Control), Guna Mendapatkan INDIKATOR DATA YANG VALID, Sebagai DASAR Pengambilan Kebijakan Dalam Sebuah PERENCANAAN PENDIDIKAN NASIONAL.

SPM (Standar Pelayanan Minimal), Telah Diatur Dalam Berbagai Peraturan, Diantaranya Jumlah Siswa Per Rombel, Jumlah Guru Per Rombel, Dan Jumlah Rombel Per Satuan Pendidikan, Tersusun Dalam STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.

Bagaima Jika Sekolah Tidak Memenuhi STANDAR NASIONAL ?
Sementara KRITERIA Akreditasi Sebuah Sekolah, Juga Merujuk Kepada STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN...

Dan Bagaiman Jika Sebuah Sekolah Tidak TERAKREDITASI ?
Apakah Sekolah Tersebut Dapat Menyelenggarakan UJIAN NASIONAL ?

http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/vervalpp/beranda.php

Jadi Apakah DAPODIK Itu Hanya Untuk Kepentingan TUNJANGAN?
Apakah DAPODIK Itu Masih Dianggap FORMALITAS, Dimana Sama-Sama Kita Ketahui Belakangan Ini Telah Berjalan Prosedur Mengenai NISN, NPSN, DANA BOS, Serta KIP ?

Semoga Tercipta KELOMPOK KERJA DATA PENDIDIKAN (KKDATADIK), Dari Elemen PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA Sampai Instansi Sekolah, Yang Memiliki Pemahaman Yang Sama Dan Bekerja Sama, Untuk Menjadikan DAPODIK SATU-SATUNYA SUMBER DATA Pokok Pendidikan (Jika POLA Data Yang Sama, Untuk Apa Ada Pendataan Yang Lainnya), Yang Menyajikan KECUKUPAN DATA, Dalam Pencapaikan Sebuah Pelaporan Dalam Upaya Menyusun PERENCANAAN, Dalam Sebuah STRATEGI Mencapai LAYANAN MUTU PENDIDIKAN YANG BAIK.

Mari Berjuang Menjadikan "DATA BERKUALITAS, UNTUK DUNIA PENDIDIKAN YANG BERKELAS"

--- Salam DAPODIK Indonesia ---

Mendikbud: Indonesia Menyala, Tiap Titik Tampak Terang Ada Orang Tercerdaskan

Yogyakarta, Kemendikbud --- Indonesia Menyala adalah Indonesia di setiap titik tampak terang, dan di sana terdapat orang-orang yang tercerdaskan. Selain itu juga di sana terdapat anak-anak yang belajar, ada pengetahuan, dan ada keinginan keras untuk maju. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada acara peluncuran program Indonesia Menyala di Museum Benteng Vredeburg, D.I. Yogyakarta, Sabtu (23/05/2015).

"Saya membayangkan Indonesia Menyala itu seperti sebuah peta menyala, yang di potret, di dalamnya ada pusat pengetahuan, ruang inspirasi, dan ada proses belajar," ucap Mendikbud.

Mendikbud menekankan untuk mewujudkan Indonesia menyala salah satu syaratnya juga harus bernyali. Setiap putra dan putri bangsa harus memiliki nyali untuk bermimpi, karena pemimpi yang dapat mewujudkan mimpinya ditambahkan dengan nyali akan menjadi seorang pemimpin. "Mimpi jangan sampai pada gagasan saja, tapi harus berani mengubah gagasan yang berintegritas menjadi kenyataan yang bisa bermanfaat untuk orang banyak," ujar Mendikbud.

Di dalam Indonesia Menyala, kata Mendikbud, seluruh pihak bersama-sama mewujudkan individu yang cerdik dan cerdas. Individu tersebut dapat merangsang serta menginspirasi melakukan gerakan, melakukan sesuatu. Gerakan muncul bukan lewat ajakan, tetapi lewat tindakan yang menginspirasi.

Mendikbud berharap program Indonesia Menyala dapat mengajak individu dalam masyarakat melihat lingkungan sekitar. Mendikbud juga mengajak setiap individu dalam masyarakat untuk bertanya apa yang perlu ditambah ketika ada kekurangan dalam masyarakat. "Ketika kita lihat ada masalah, maka lakukan sesuatu. Ketika kita ingin melakukan sesuatu dan mau berbuat, dari situ solusi akan muncul dan bergerak sama-sama. Dengan begitu Indonesia akan menyala," pungkas Mendikbud. (Seno Hartono/Sumber: kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)

Mendikbud: Terapkan Sekolah Menyenangkan, Mulai dari Guru dan Kepala Sekolah

Makassar, Kemendikbud --- Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak kepada seluruh lembaga pendidikan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Hal tersebut seperti yang dituliskan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, dalam konsep yang telah dibuat untuk menjadikan sekolah sebagai taman.

"Taman ini adalah tempat yang menyenangkan. Untuk itu, inilah yang diharapkan menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan," demikian disampaikan Mendikbud pada acara bincang-bincang bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Media Massa wilayah Sulawesi Selatan, di Kota Makassar, Sabtu (16/05/2015).

Konsep sekolah menyenangkan ini, kata Mendikbud, dimulai dari peran guru dan kepala sekolah. Dengan begitu, konsep sekolah menyenangkan tidak boleh diasosiasikan dengan tempat pembelajaran yang mewah dan mahal. Suasana menyenangkan dapat muncul ketika seorang pendidik dapat membawakan suasana belajar yang tidak menegangkan, dan menerapkan berbagai pola pembelajaran yang menyenangkan.

"Jika guru dan kepala sekolahnya tidak menyenangkan, jangan harap sekolah bisa menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Untuk itu mari kita lakukan hal yang berbeda," ajak Mendikbud.

Pendidik dapat menanyakan kepada siswa, pola pembelajaran seperti apa yang diharapkan. Dengan adanya keterlibatan siswa ini, Mendikbud mengatakan, suasana pembelajaran di sekolah akan lebih kondusif. Bila siswa merasakan nyaman dalam proses belajar di sekolah, Mendikbud meyakini prestasi para siswa tersebut akan lebih meningkat.

"Tidak boleh terlupakan, selain sekolah juga sebagai tempat belajar yang menyenangkan, juga sekolah harus dapat menunjukan sebagai tempat belajar yang berintegritas. Guru dan kepala sekolah dapat menjadi teladan bagi para siswa," pesan Mendikbud. (Seno Hartono/Sumber:kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea))

Peraih Nilai Terbaik UN di DIY Ini Memang Suka Belajar

Sabtu, 16 Mei 2015 | 16:14 WIB

Wijaya kusuma Selma saat menunjukan Surat keterangan hasil Ujian Nasional                                    KOMPAS.com

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Usaha keras yang dilakoni oleh Selma Mutiara Hani, siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, tak sia-sia. Anak pertama dari 3 bersaudara ini berhasil meraih nilai tertinggi ujian nasional se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selma mendapat informasi soal nilai tertinggi itu dari seorang temannya. "Saya malah kaget, enggak menyangka. Saya tahu pagi kemarin dari SMS teman," ucap Selma saat ditemui di rumah, di Gandok Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (16/5/2015) siang.

Total nilai dari enam mata pelajaran yang diperoleh Selma adalah 562,1. Untuk mata pelajaran Kimia, ia mendapat nilai 100. Sementara itu, nilainya untuk Bahasa Indonesia adalah 91,8; Bahasa Inggris 85,4; Matematika 97,4; Fisika 97,5; dan Pelajaran Biologi 90.
"Saya sedikit lemah di Bahasa dan Biologi. Dan pelajaran-pelajaran itu yang selama ini saya pelajari lebih," tuturnya.

Menurut dia, perlu usaha keras untuk dapat meraih apa yang di inginkan. Perjuangan itu pun telah dilakukanya sejak duduk di sekolah dasar (SD). Ia mengaku menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar.
"Ya tetap main seperti anak-anak lainya, tapi memang saya suka belajar dari kecil. Kalau ada waktu saya pasti belajar," ucapnya.

Terlebih ketika menjelang UN, setahun sebelumnya ia mempersiapkan diri dengan mengikuti les privat bimbingan belajar (bimbel). Dari sekolah, ia tidak langsung pulang melainkan mengikuti bimbel sampai pukul 20.00 WIB.

"Pulang mandi, istirahat, tidur. Bangun jam 23.00 WIB, terus belajar sampai jam 03.00 pagi. Terus shalat," kata dia.

Musik dan tari

Remaja kelahiran 13 Februari 1997 itu menuturkan untuk mengusir kejenuhan belajar, ia memilih kegiatan tari dan bermain musik. Menurut dia, menari dan bermain musik bisa membuatnya lebih fresh.
"Selain ingin berprestasi di dunia akademik, kalau ada kesempatan saya ingin mewakili Indonesia di dunia tari. Saya suka dengan kebudayaan, khususnya tari," ucapnya.

Selma mengaku tahu bahwa pelaksanaan UN tahun ini diwarnai kebocoran, tetapi ia dan teman-temannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta sepakat untuk tetap jujur. Apalagi mereka sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN dengan belajar tekun.
"Keberhasilan jika diraih dengan kejujuran maka itu lebih membahagiakan. Saya dan teman-teman sepakat untuk tetap jujur dalam UN," tandasnya.
Meskipun bahagia karena mendapat nilai yang sangat bagus untuk UN, Selma tidak mau berhenti sampai di sini. Menurut dia, prestasi ini hanya awal.
"Senang sih dapat predikat nilai UN tertinggi tapi hidup saya masih panjang, ini bukan puncak. Saya ingin meraih cita-cita menjadi dokter kandungan," katanya.
Salma pun saat ini sudah diterima melalui jalur khusus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Bertanggung jawab

Sementara itu, ibunda Selma, Dr Ani Kusnani Febriani, menuturkan, sebagai orangtua sangat bangga ketika anaknya memperoleh nilai tertinggi UN. "Bangga dan bersyukur. Tapi nilai tinggi itu kan tidak menjamin menjadi sukses, harus bisa sosialisasi juga, rendah hati dan jujur. Memperbanyak link juga," tegasnya.

Ani menuturkan, sejak kelas IV SD, Selma tidak perlu lagi diingatkan untuk belajar. Ia menilai putri sulungnya itu sudah memiliki sifat bertanggung jawab dan tahu yang harus dilakukan sejak kecil.

Meskipun begitu, Ani selalu berpesan kepada Selma agar tetap menikmati masa remaja meskipun tetap tekun belajar. Jangan sampai masa mudanya terlewati, karena segala fase tetap harus dijalani sebagai pembelajaran hidup, kata sang ibuda.
"Hasil ini berkat perjuangan Selma sejak SD. Dia sudah berusaha keras belajar. Tapi perjuangannya masih jauh jadi jangan berhenti disini," pungkas Ani.

Pendidikan Karakter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bersalaman merupakan wujud rasa saling menghormati yang
menunjukkan sikap moral dalam perwujudan pendidikan karakter

pendidikanPendidikan Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. [1] Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik. [1]

Sejarah

Istilah karakter dalam konteks pendidikan baru muncul pada akhir abad ke 18. [1] Berikut ini adalah gambaran perkembangan pendidikan karakter dalam kehidupan manusia. [1]
Perang Melawan Lupa
Aktivitas pendidikan sejak awal telah dijadikan sebagai cara bertindak dari masyarakat.[1] Manusia mewariskan nilai yang menjadi bagian penting dari budaya masyarakatdimana tempat mereka hidup dan mewariskan nilai kepada generasi selanjutnya.[1] Pendidikan memiliki peran penting karena pendidikan tidak hanya menentukan keberlangsungan masyarakat namun juga menguatkan identitas individu dalam masyarakat [1] Dalam prosesnya berjuang melawan lupa dan berusaha membuat kenangan akan harta warisan kebudayaan merupakan awal kegiatan pendidikan.[1]

Pendidikan Karakter Ala Romawi

Pendidikan karakter ala Romawi lebih menekankan pada pentingnya aspek keluarga dalam hal pemberian nilai karakter.[1] Bentuk nyata dari pembentukan karakter itu dimulai dengan memberikan nilai moral seperti memberikan rasa hormat kepada tradisi leluhur kepada setiap generasi penerus.[1] Unsur dasar pendidikan karakter ala Romawi ialah memberikan nilai seperti mengutamakan kebaikan, kesetiaan, dan berperilaku sesuai dengan norma dalam masyarakat.[1]

Pendidikan Karakter di Indonesia

Pendidikan karakter bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia.[1] Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal seperti Soekarno telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.[1]

Kelemahan Pendidikan Karakter di Indonesia

Persoalan pendidikan karakter di Indonesia sejauh ini menyangkut pendidikan moral dan dalam aplikasinya terlalu membentuk satu arah pembelajaran khusus sehingga melupakan mata pelajaran lainnya, dalam pembelajaran terlalu membentuk satu sudut kurikulum yang diringkas kedalam formula menu siap saji tanpa melihat hasil dari proses yang dijalani.[2] Guru/dosen pun cenderung mengarahkan prinsip moral umun secara satu arah, tanpa melibatkan partisipasi siswa untuk bertanya dan mengajukan pengalaman empiriknya.[2] Sejauh ini dalam proses pendidikan di Indonesia yang berorientasi pada Pembentukan karakter individu belum dapat dikatakan tercapai karena dalam prosesnyapendidikan di Indonesia terlalu mengedepankan penilian pencapaian individu dengan tolak ukur tertentu terutama logik-matematik sebagai ukuran utama yang menempatkan seseorang sebagai warga kelas satu. [2] Dalam prosesnya pendidikan karakter yang berorientasi pada moral dikesampingkan dan akibatnya banyak kegagalan nyata pada dimensi pembentukan karakter individu contohnya Indonesia terkenal di pentas dunia karena kisah yang buruk seperti korupsi dengan moralitas yang lembek.[2]

Pendidikan Karakter di Sekolah

Pendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus.[1] Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi moral dan spiritualnya, seharusnya pendidikan karakter harus diberi seiring dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini harus dimulai sejak dini khususnya dilembaga pendidikan.[3]</nowiki> Pendidikan karakter di sekolah dapat dimulai dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan bagi murid dengan diiringi pemberian pembelajaran seperti keagamaan dan kewarganegaraan sehingga dapat membentuk individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, mencintai dan menghormati orang lain, serta adil dalam segala hal.[4]</nowiki>

Tujuan Pendidikan Karakter

Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan spiritual yang ideal.[1] Foerster seorang ilmuan pernah mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk membentuk karakter karena karakter merupakan suatu evaluasi seorang pribadi atau individu serta karakter pun dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi.[1] Pendidikan karakter pun dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang selalu berubah sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh dari setiap individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku.[1] Pendidikan karakter pun dijadikan sebagai wahana sosialisasi karakter yang patut dimiliki setiap individu agar menjadikan mereka sebagai individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi lingkungan sekitar.[5]
Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar :[5]

Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
Menunjukkan contoh prilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami sisi baik menjalankan prilaku berkarakter.

Presiden : Orang Tua Diharapkan Dampingi Anak untuk Rajin Belajar


Yogyakarta, Kemendikbud --- Peran orang tua menjadi yang utama dalam memberikan pendidikan dan pendampingan kepada anak, khususnya dalam mendampingi anak untuk bisa lebih rajin dalam belajar. Demikian disampaikan Presiden Republik Indonesia saat menyapa para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahap dua, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (04/05/2015).


“Orang tua juga dapat memberikan dorongan kepada anak untuk menggunakan waktu sebaik mungkin dalam belajar. Namun jangan dipaksakan,” tutur Presiden.

Pada kesempatan ini, setelah selesai membagikan KIP secara simbolis kepada 10 siswa, Presiden mengajak tiga orang siswa yaitu Dian, Rahmat, dan Sudaryono untuk berdialog. Dian seorang siswi kelas enam dari salah satu Sekolah Dasar Negeri di Desa Taman Martani. Ia menyampaikan kegiatan rutin belajar di rumah mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 20.00 WIB.

Sama halnya juga dengan Rahmat seorang siswa kelas delapan dari SMP Negeri 4 Kalasan, melakukan kegiatan belajar di rumah mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 20.00 WIB. Berbeda dengan Dian, salah satu siswa kelas tujuh Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Kalasan, Rahmat menyampaikan kepada Presiden mengenai kegiatan belajar rutin di rumah. Ia selalu belajar di rumah dilakukan mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 21.00 WIB.

Menanggapi penyampaian dari para siswa dan siswi tersebut, Presiden merasa senang karena para siswa tersebut memiliki karakter baik dengan kemauan untuk jujur mengatakan kebenaran. Presiden berpesan kepada para siswa untuk tingkatkan lagi semangat belajar. ”Jika ingin seperti Bapak Anies Baswedan, belajarlah yang giat. Tambah lagi waktu untuk belajarnya,” pesan Presiden.

Presiden berharap, dengan adanya KIP, siswa dapat lebih produktif lagi. Orang tua dapat membantu anak-anaknya untuk memanfaatkan kartu ini sesuai peruntukannya, dan tidak boleh disalahgunakan. “Mari para orang tua untuk bersama-sama meningkatkan semangat belajar para anak-anak. Negara memberikan fasilitas KIP, maka gunakan dan manfaatkan kartu ini. Jadilah anak pintar,” pungkas Presiden. (Seno Hartono/Sumber:kemdikbud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)

Belajar Sambil Berdiri Bisa Tingkatkan Konsentrasi Belajar Anak

Jakarta, Kebanyakan duduk sudah terbukti bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, misalnya saja obesitas dan risiko diabetes tipe 2. Pada anak-anak, kegiatan belajar yang mereka lakukan dalam posisi berdiri ternyata berpengaruh pada prestasi mereka.
Peneliti di Texas A&M Health Science Center School of Public Health menemukan bahwa belajar dalam posisi berdiri bisa membantu anak lebih berkonsentrasi dan terlibat dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk studi ini, peneliti melibatkan 300 anak yang duduk di bangku kelas 4 SD.
Selama beberapa jam, sekelompok siswa diminta memperhatikan pelajaran dalam posisi berdiri, sementara siswa yang lain dalam posisi duduk. Hasilnya, ditemukan bahwa perhatian anak yang berdiri lebih fokus dan terpusat pada pelajaran, dibandingkan dengan anak yang duduk.
Berdiri juga membuat anak 12% lebih aktif di kelas, ketimbang anak yang duduk memiliki tingkat keterlibatan di kelas sebanyak 7%. Beberapa indikator keterlibatan anak di kelas yakni seringnya mereka menjawab pertanyaan, mengangkat tangan untuk mengungkapkan pendapat, serta ikut aktif dalam diskusi kelompok.

"Kondisi belajar dalam posisi berdiri bisa mengurangi perilaku yang bisa mengganggu proses belajar dan menambah perhatian siswa atau perilaku akademisnya," tutur salah satu peneliti, Mark Benden, PhD, CPE dalam laporannya di Journal of Health Promotion and Education dan dikutip pada Minggu (26/4/2015).

Hal ini, lanjut Benden, bisa terjadi karena siswa mendapat metode berbeda untuk menyelesaikan tugas sekolahnya yakni berdiri, yang bisa mengganti kebiasaan mengerjakan tugas sekolah selama ini, yaitu duduk. Mengingat perilaku akademik berkontribusi besar pada prestasi siswa, Benden menekankan tak ada salahnya jika sekolah atau bahkan orang tua di rumah menerapkan kebiasaan belajar sambil berdiri.

"Tentunya tidak harus dilakukan terus-terusan karena jika anak merasa lelah, bolehkan ia beristirahat, salah satunya dengan kembali duduk," tutur Benden. (Radian Nyi Sukmasari - detikHealth)

Jangan Pandang Siswa Sekadar Anak Kecil, Merekalah Wajah Masa Depan Indonesia

Bandung, Kemendikbud --- Para siswa yang duduk di bangku sekolah bukan hanya sekadar pelajar melainkan wajah masa depan Indonesia. Jangan pandang para siswa hanya sebagai seorang anak kecil semata karena sebenarnya merekalah yang mempunyai masa depan untuk Indonesia. Maka dari itu, ketika melakukan sesuatu hal untuk siswa dampaknya akan terasa pada 10 sampai 20 tahun mendatang dan bukan sekarang.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pameran Tunggal Hanafi dengan judul Biografi Visual "Oksigen Jawa" di Bandung, Jumat, (17/4/2015).

Mendikbud mengatakan, Indonesia akan memiliki bonus demografi dalam 10 sampai 20 tahun mendatang maka dari itu perlu diberikan ruang untuk berkembang bagi masyarakat Indonesia khususnya para siswa. Namun masalahnya, kata dia, satuan pendidikan di Indonesia belum tentu dapat memberikan ruang untuk berkembang bagi para siswanya. "Kalau kita bicara manusia di Indonesia itu diberikan ruang untuk berkembang, manusia Indonesia itu dahsyat begitu dikasih kesempatan untuk berkembang," ujarnya.

Mendikbud menekankan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mendorong agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan seperti dicita-citakan bapak pendidikan modern Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Sekolah yang menyenangkan, kata dia, para siswa akan datang ke sekolah dengan senang hati dan pulang dari sekolah dengan berat hati. Dia mengatakan, kenyataan saat ini di Indonesia adalah sebaliknya, para siswa datang ke sekolah dengan berat hati dan pulang dari sekolah dengan senang hati. "Karena itu kita harus mengubah konsep ini menjadi sekolah yang menyenangkan," tuturnya.

Mendikbud menjelaskan, sering kali ketika akan memperbaiki proses pendidikan di Indonesia maka akan bertanya kepada para ahli pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pihak-pihak yang berpengalaman lainnya di bidang pendidikan. Tetapi untuk memperbaiki proses pendidikan tersebut, kata dia, tidak pernah bertanya langsung kepada para siswa agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan. "Mereka akan hidup di zamannya," ucapnya. (Agi Bahari/Sumber:kemdibud.go.id/Pengunggah: Erika Hutapea)

Tiga Aplikasi Pendataan PDSP

Kanan: Yudhantara Bayu Ristadi Pinem, Admin Data Base Satuan Pendidikan, PDSP, Kemendikbud.

Bogor (Dikdas): Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengembangkan tiga aplikasi pendataan pendidikan, yaitu Jaringan Pengelola Data Pendidikan, Pengelolaan Data Referensi Wilayah, dan e-Verval Master Satuan Pendidikan. Pengembangan tiga aplikasi ini bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), baik di jenjang Pendidikan Dasar yang biasa disebut Dapodikdas, maupun di jenjang Pendidikan Menengah yaitu Dapodikmen.
Tiga aplikasi di atas disampaikan Yudhantara Bayu Ristadi Pinem, Admin Data Base Satuan Pendidikan, PDSP, Kemendikbud, pada acaraTraining of Trainers (ToT) Sistem Pendataan Pendidikan Dasar angkatan IV di Hotel New Ayuda, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 7 April 2015.

“Kenapa kita membuat jaringan pengelola data pendidikan? itu karena komunikasi kita selama ini kurang lancar, baik itu antarlini di pusat, antarlini di daerah, bahkan lintaslini. Maka dari itu kita membuat media komunikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan ini,” ujar pria yang akrab disapa Yudha ini.


Beranda Aplikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan

Menurut Yudha, ketika di antara pengelola data saling kenal, akan tercipta sebuah kepercayaan yang mendorong sharing data.Dalam aplikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan ini, terdapat beragam menu yang disajikan. Pertama, Instansi yang meliputi instansi tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kedua,kegiatan yang meliputi pelatihan, workshop, bimtek, dan sosialisasi.Ketiga, anggota yang dibagi dua, yaitu rekap anggota menurut instansi dan tugas. Keempat, sebaran yang berisi tentang informasi sebaran pengelola data di seluruh Indonesia. Kelima, registrasi anggota yang berisi tentang kantor dinas, kantor agama, UPTD, dan operator sekolah.Keenam, status pendaftaran. Ketujuh, login.

Yudha menambahkan, tidak semua orang dapat mengetahui detail isi aplikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan, seperti kontak person pengelola data PDSP. Hanya pengelola data pokok pendidikan tertentu yang dapat mengetahuinya dengan memperoleh username dan password terlebih dahulu.

“Nah, untuk mengetahui kontak person itu harus menggunakan login. Karena kontak person itu merupakan hal yang sangat privasi,” ujarnya.

Aplikasi yang kedua adalah Pengelolaan Data Referensi Wilayah. Yudha menjelaskan, latar belakang kelahiran aplikasi ini karena fenomena pemekaran wilayah di Indonesia yang cukup dinamis, yang apabila tidak diiringi dengan sistem pendataan yang up to date, akan menghasilkan data yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Ujungnya, akan berakibat pada kebijakan yang tidak tepat sasaran.


Beranda Aplikasi Pengelolaan Data Referensi Wilayah
Yudha mencontohkan, bila Kemendikbud menggunakan data tahun 2013 untuk kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2015 pada sebuah daerah yang pada rentang waktu tahun 2013 – 2015 terjadi pemekaran, maka akan ada satu daerah yang tidak mendapatkan BOS. Karena daeah itu tidak terdata.

“Pemekaran di daerah itu kan cepat, kita harus mengakomodir pemekaran tersebut. Kita juga mencoba integrasi dengan kementerian PDT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi, red),” tegas Yudha.

Aplikasi yang ketiga adalah e-Verval Master Satuan Pendidikan. Menurut Yudha, aplikasi ini merupakan mekanisme verifikasi dan validasi identitas satuan pendidikan. Pola verifikasi dan validasi identitas satuan pendidikan dilakukan melalui cek SK izin operasional satuan pendidikan, cek foto satuan pendidikan, dan cek titik koordinat satuan pendidikan.


Beranda Aplikasi e-Verval Master Satuan Pendidikan.
“Kita harus memastikan bahwa satuan pendidikan itu benar-benar ada. Nah, mekanisme vervalsp ini juga untuk mengakomodir updating terkait dengan data tersebut,” ujar Yudha, yang berharap agar para pengelola data di kabupaten/kota dapat mengisi data dengan baik dan benar agar kebijakan yang dilahirkan tepat sasaran.
*M. Adib Minanurohim

Mutiara Hati


Mengenalkan Indonesia Melalui Karya Sastra

Jerman, Kemendikbud --- Lantunan lagu berbahasa Jawa mengalun lantang dari seorang pria paruh baya. Di belakangnya tampak seorang perempuan muda berpakaian khas Jawa mengikutinya sambil menari mengikuti lantunan suara sang pria. Keduanya berjalan pelan memasuki panggung diskusi Indonesia di Leipzig Book Fair, Jerman.

Pementasan singkat Tari Lengger asal Banyumas, Jawa Tengah tersebut mengawali diskusi pertama di stand Indonesia di Leipzig Book Fair. Adalah Ahmad Tohari, seorang penulis ternama Indonesia yang bukunya menjadi tema diskusi. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karyanya telah menjadi inspirasi film Sang Penari. Novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk terdiri dari Ronggeng Dukuh Paruk (1982), Lintang Kemukus Dini Hari (1985), dan Jantera Bianglala (1986).

Dalam diskusi yang bertajuk "The Dancer: A woman's Life in a Time of Terror" tersebut, Ahmad Tohari mengatakan ia ingin mengenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional mengenai budaya dan kearifan lokal Indonesia melalui karya sastranya. Hal itu juga yang menjadi motivasinya memasukkan unsur sejarah Indonesia yang menjadi latar belakang waktu dalam novelnya. Hingga saat ini Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk telah diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris.

"Saya juga berjanji akan mempelajari karya sastra Jerman di Indonesia," ujar Ahmad Tohari saat sesi diskusi di Leipzig Book Fair, Jerman, Kamis (12/03/2015).

Diskusi pertama di stand Indonesia itu cukup menarik perhatian pengunjung. Selain diawali dengan pementasan Tari Lengger oleh seniman Wasi Bantolo dan penari Ayun Aninditta Setya Wulan, diskusi juga menayangkan cuplikan film Sang Penari yang terinspirasi dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.

Ronggeng Dukuh Paruk bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng muda dan Rasus, temannya sejak kecil yang berprofesi sebagai tentara di desa kecil mereka, Dukuh Paruk. Kisah cinta mereka dilatarbelakangi sejarah Indonesia pada tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. (Desliana Maulipaksi)


Contoh Pidato bertema Kedisiplinan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.,

Ibu Guru yang saya hormati dan
Teman-teman sekalian yang saya sayangi.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena kita dapat berkumpul di sini dengan keadaan sehat. Saya juga mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya hari ini.

Adapun topik yang akan saya sampaikan adalah mengenai “Merosotnya Tingkat Kedisiplinan Siswa”. Sebagaimana kita ketahui, kedisiplinan itu memegang peranan penting dalam setiap sisi kehidupan. Mulai dari lingkup terkecil, yaitu dalam kehidupan keluarga sampai ke lingkup terbesar, yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas bagaimana tingkat kedisiplinan siswa pada umumnya. Sebagai contoh dapat kita perhatikan rendahnya tingkat kedisiplinan dalam belajar. Dimana dengan mudahnya kita sering melihat siswa yang tidak mengerjakan tugas sekolah, dan tidak mau mendengarkan nasehat guru, yang bermanfaat bagi mereka.

Contoh lain yang bisa kita perhatikan bagaimana dengan mudahnya pula kita bisa melihat siswa yang datang terlambat ke sekolah, padahal pihak sekolah telah mewanti-wanti siswa-siswinya agar selalu berdisiplin dengan tidak terlambat datang ke sekolah. Namun hal tersebut tidak dihiraukan oleh para siswa-siswi saat ini. Hal ini membuktikan bahwa kedisiplinan sudah mulai ditinggalkan oleh siswa-siswi akhir-akhir ini.

Ibu Guru dan teman-teman sekalian

Kalau kita perhatikan, sudah cukup banyak peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah untuk menertibkan siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan itu sangat diperlukan, tapi, tampaknya menegakkan kedisiplinan itu sendiri bukan merupakan upaya yang mudah. Namun demikian, upaya menegakkan kedisiplinan menurut saya tetap harus dilakukan dan hal itu dapat dimulai dari diri kita sendiri sejak dini.

Jadi, kesimpulannya disiplin merupakan diri kita, dengan begitu kapanpun dan dimanapun kita berada, kita akan selalu menghargai waktu.

Saya berharap samoga materi yang saya sampaikan bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Ibu Guru dan teman-teman, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kumpulan Puisi Wawasan Kebudayaan

INDONESIAKU
buah karya: Rizal Gandhi

Indonesia negara makmur
Negara kaya budaya
Banyak sekali pulau
Bhinneka Tunggal Ika
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
Inilah negara Indonesia
Rakyatnya berjuta-juta
Indonesia ibu kota Jakarta
Negara yang subur
Itulah negaraku Indonesiaku

KUPU-KUPU AMAT INDAH
buah karya: Muninggar Ferdiana

Warnamu amat indah
Sayapmu penuh dengan warna
Kau terbang mengelilingi awan
Kau yang menghibur diriku
Dengan tubuhmu yang amat indah
Kau hinggap di bunga
Kau selalu ada di pikiranku
Wahai kupu-kupu yang teramat indah
Kala mentari menyengat sayap
Kau tak dapat dihilangkan dari pikiranku

GURUKU
buah karya : Rizal Mustofa

Engkaulah penasehatku
Engkau sangat indah di tatapan mataku
Engkau sangat sabar dalam mengajariku
Engkau mengajariku tiada henti
Kamu adalah yang kusayangi
Jasamu akan kusimpan di dalam hatiku
Namamu akan kuukir di dalam anganku
Engkaulah penyejukku di kalla matahari menyengat
Jasa-jsamu itu sebagai leluhur
Engkau tidak dapat kulupakan
Engkau akan kuingat sepanjang hidupku

PAHLAWAN
buah karya : Singgih Alex Setiawan

Pahlawanku
Kau berjuang demi bangsa dan negara
Kaupun korbankan jiwa dan raga
Pahlawan kau menjadi pelita bangsa
Karena jasamulah bangsa menjadi berjaya
Pahlawan kau kan kuingat selama-lamanya

INDONESIA
buah karya : Akbar Yudha Rahmandani

Indonesia adalah negara yang makmur
Negara yang luas dengan budaya
Indonesia adalah negara yang kaya
Pulau terbentang dari Sabang sampai Merauke
Negara Indonesia mempunyai semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua
Indonesia mempunyai rakyat berjuta-juta
Itulah negaraku Indonesia

KUPU-KUPU
oleh : Rakhman Syeh Mukhlisin

Alangkah elok warnamu
Terbang diantara burung-burung mencari madu
kadang kulihat engkau berayun
diatngai dan daun-daun
atau berkejaran bersama kawanmu
Kupu-kupuku
Alangkah indah semua melihatmu
Dapatkah ku memiliki sayap indah
seperti sayapmu
kau terbang benitu indah
warna kupu-kupu yang indah

PAK GURU
Oleh : Triono

Pak guru engkau mengajari kami
dengan kasih sayang kepada kami
engkau membuatku melihat dunia
karena engkau aku menjadi aku
ilmu yang bermanfaat bagiku
Ilmu bermanfaat untuk kehidupan
Lapar dahaga tak kau hiraukan
Panas matahari menyengat kulit
Sebagai rasa yang selalu ada

KUPU-KUPUKU
Oleh : Ainun

Kupu-kupuku yang indah
Kau amat indah di hatiku
Sepanjang waktu aku melihatmu
Beterbangan di luar
bagiku kau sangat indah
Kau janganlah pergi meninggalkanku
Aku sangat menyayangimu
Kalau engkau pergi aku akan kesepian
Maka kamu jangan pergi meninggalkanku
Aku sangat menyayangimu sepanjang hidupku

AYAH BUNDA TERSAYANG
Oleh : Gita Triana Dewi

Tanpamu aku tiada di sini
Dan tanpamu aku tidak ada di dunia ini
Saat fajar datang
Pernahkahkau melihatnya
Itu seperti ayah dan bundaku
yang selalu bersinar terang dihatiku

source


Kumpulan Puisi Untuk Anak SD III



Nelayan

Nelayan……….
Tiap malam tanpa lelah
Pergi ke tengah laut lepas
Penuh keberanian
Ombak ganas diarungi
Melepaskan jala
Berharap banyak ikan tertangkap
Pulang di esok hari
Hanya demi sesuap nasi

Guruku

Guruku…………
Kau pahlawan dalam hidupku
Tanpa lelah dan putus asa
Berjuang mencerdaskan anak bangsa
Guruku…………
Jasamu sungguh mulia
Kini……
Aku bisa berhitung menulis dan membaca
Guruku………..
Terima kasih aku ucapkan
Aku tak bisa membalas
Keikhlasan pengorbananmu
Aku hanya bisa menebus
Dengan setulus doa
Semoga pengorbananmu mendidik anak bangsa
Menjadi amal jariyah yang berharga

Petani

Tiap hari tiada henti
Kau menanam padi
Kerja keras tanpa lelah
Berjemur seharian ditengah sawah
Kau cucurkan keringatmu
Hanya demi padi
Makanan pokok sejuta umat
Tak tampak wajah kecewa
Saat musim panen gagal
Kau tetap tegar dan terus bekerja
Merawat padi itu
Agar tetap hijau
Guyuran hujan pun bukan penghalang
Kau tetap berjuang
Terima kasih petaniku
Atas jasa kau
Aku masih makan nasi

Kampung Halaman

Gunung indah menjulang
Air jernih mengalir
Hamparan sawah yang hijau
Alam sejuk mempesona
Itulah kampung halamanku
Dari ufuk timur,di balik bukit itu
Mentari pagi mulai bersinar
Tiupan angin yang sepoi-sepoi
Menemani jalanku disekolah
Suara riang bocah-bocah
Membawa kedamaian kampung halamanku

Sampah

Seiring ku melihatmu
Di pasar, kebun bahkan di pinggir jalan
Kau berserakan dimana-mana
Hingga tak enak mata memandang
Seakan-akan tak ada gunanya
Bila kau tak diolah
Sebenarnya banyak manfaatmu
Bisa jadi pupuk bagi petani
Dan
Barang yang berguna
Beraneka ragam jenismu
Dari kertas, plastik, botol, daun
Dan lain sebagainya

Sahabat

Aku akan selalu membutuhkanmu
Dalam setiap langkahku
Kau selalu ada disampingku
Saat kau sedih maupun senang
Sahabatku…
Tak pernah kau meninggalkanku
Meski aku membuat kau sakit
Oh sahabatku
Kau mendukungku
Kau menyemangatiku
Dalam menjalani hidup ini
Aku tak akan melupakanmu
Walau kini kau telah pergi
Kau akan selalu aku ingat
Dalam lubuk hatiku

Adikku Sayang

Kecil dan imut tubuhmu
Lucu dan menggemaskan aku melihatmu
Ingin selalu aku memelukmu
Ingin selalu
Adik janganlah menangis
Kakak selalu menghiburmu
Adik janganlah takut
Kakak selalu menjagamu
Tidurlah adikku sayang
Kakak ada disampingmu
Menyanyikan lagu-lagu merdu
Mengantarmu dalam mimpi indah

Abang Becak

Dengan sandal jepit dan bertopi caping
Kau kayuh becak tua
Dengan keringat bercucuran
Menembus keramaian kota
Setia dan tulus mengantar penumapang
Demi keluarga
Demi sesuap nasi
Kau pahlawan sejati

Ibu

Kau perempuan yang kuat
Tak pernah mengeluh
Bahkan bersedih hati
Sembilan bulan kau mengandung
Tak pernah sedikitpun kau mengeluh
Walau berat menjalaninnya
Kau tak pernah terbebankan
Penuh kesabaran kau merawatku
Penuh kasih sayang kau menjagaku
Kau merawatku
Dari bayi hingga tumbuh dewasa
Dengan penuh perhatian
Dan cinta yang tulus
Kau mendidik aku
Hingga menjadi seperti ini
Tak sepantasnya aku membantahmu
Apalagi sampai melawan
Oh ibu…..
Aku akan selalu sayang
Selalu hormat dan cinta kepadamu
Aku juga akan bakti kepadamu
Ibu..
Kau tak akan aku lupakan
Kau belahan jiwaku
Kasih sayangmu
Akan aku ingat sepanjang hidupku

BINTANG

Bintang yang indah
Kemerlip di langit biru
Di malam yang hening
Teman setia sang rembulan
Hatiku sedih
Bila langit mendung
Ku tak bisa melihatmu
Aku rindu padamu
Bila kau tak tampak di langit biru



Harry Potter Links to Amazon.com search results page for "Harry Potter". My favorite hero The link reads "My favorite hero" and points to a search results page for the phrase"Harry Potter". My favorite hero Links to a search results page for the phrase "Harry Potter", but only in the Books category. View a list of valid Amazon.com category attributes I love this item The link reads "I love this item" and links directly to the specific Amazon product with Amazon id (ASIN) "B000012345">