13 Kelemahan Guru Dalam Mengajar & Solusinya

Guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.
Guru sebagai tokoh yang berperan besar di dalam sebuah ruang kelas, memiliki peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan anak bangsa. Himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan telah menyebutkan bahwa wajah masa depan bangsa ini berada di ruang-ruang kelas. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa tanggung jawab membentuk masa depan hanya berada di pundak pendidik dan tenaga kependidikan di institusi pendidikan. Tugas kita semualah yang turut berperan membantu para guru di seluruh Indonesia untuk bisa mengemban tugasnya dengan baik dan maksimal.

Seluruh elemen bangsa hendaklah memiliki sikap peduli, untuk merasa memiliki atas problematika pendidikan agar bisa menjadi bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi terhadap kendala-kendala yang sering ditemui oleh seorang guru ketika ia harus mengajar di depan murid-muridnya. Guru juga hanyalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan dan kesalahan ketika berada di depan peserta didiknya. Tiga belas kelemahan maupun kesalahan yang sering ditemui oleh guru dalam pembelajaran di kelas antara lain adalah:
  1. Dalam mengajar guru belum menyiapkan atau membuat sendiri perangkat pembelajarannya yang disebut dengan RPP. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah mempersiapkan bahan ajarnya dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan diberikan kepada siswa.
  2. Seringkali dalam mengajar guru tidak membawa media atau alat pembelajaran di kelas. Solusinya persiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran, biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari bahan-bahan bekas atau yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah siswa.
  3. Guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak-anak. Hanya menjelaskan dan menjabarkan teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari lingkungan sekitar mereka.
  4. Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan. Solusinya kuasailah berbagai macam metode-metode dalam mengajar seperti : Contextual Teaching Learning, Quantum Teaching, Inquiry, project based learning dan lain-lain.
  5. Guru Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain, apalagi yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Solusinya adalah gunakan metode pembelajaran yang menggunakan keterpaduan dan asah kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan pelajaran lain. Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara optimal.
  6. Dalam mengajar guru jarang menanamkan unsur-unsur nilai, norma, etika kepada para siswa. Solusinya cobalah menggunakan pola pembelajaran holistik, yakni menerapkan pembelajaran secara menyeluruh dan terpadu kepada peserta didik dengan memasukkan unsur-unsur nilai spiritual dan emosional anak sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang terampil, terdidik dan berkarakter.
  7. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Solusinya Guru sebaiknya mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya, misalnya; posisi tempat duduk disesuaikan sedemikian rupa agar siswa nyaman. Pembagian kelompok kerja bagi siswa, lebih mengarah kepada pengembangan potensi siswa. Siswa yang terampil duduk di sebelah siswa yang pasif. Atau siswa yang suka bercerita diletakkan di sebelah siswa yang pendiam.
  8. Penggunaan sarana dan prasarana yang kurang tepat. Misalnya meja, kursi yang berat diberikan kepada siswa SD. Hal ini mempersulit guru dalam menerapkan metode belajar yang baik. Solusinya guru harus kreatif menyiasati hal ini, membawa siswa keluar ruangan agar siswa tidak jenuh berada di dalam kelas.
  9. Guru tidak menetapkan rules yang jelas dalam proses pembelajaran. Sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Solusinya segera tentukan suatu rules dalam mengajar akan lebih dapat mengarahkan siswa, sehingga siswa ikut belajar untuk disiplin, komitmen dan bertanggung jawab terhadap proses pembejaran di kelas.
  10. Guru tidak melakukan evaluasi. Setiap proses selalu harus diberi evaluasi, agar guru dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi, nilai-nilai maupun norma-norma sehingga siswa tidak hanya pandai tetapi juga berkarakter. Susun jadwal kapan evaluasi akan dilakukan, sehingga proses pencapaian siswa dapat terukur dengan jelas.
  11. Guru jarang membaca buku dan referensi-referensi lain. Menyusun jadwal rutin berapa buku yang harus dibaca dalam 1 hari, 1 minggu untuk menambah wawasan adalah solusi yang tepat.
  12. Guru jarang melakukan penelitian dan menulis sebuah artikel atau karya tulis lainnya. Solusinya guru harus lebih banyak mengamati, menganalisa dan mengamati kejadian-kejadian di sekitarnya serta rajin mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada & belajar untuk menuangkannya dalam suatu hasil karya tulis.
  13. Guru jarang berkomunikasi dengan siswa secara lebih dekat. Berkunjung ke rumah siswa yang sedang membutuhkan perhatian terutama kepada siswa yang bermasalah di sekolah, barangkali perlu diterapkan sehingga terjalin komunikasi terbuka antara guru dengan siswanya, sehingga guru bisa memahami karakteristik siswa dan siswapun mau terbuka kepada gurunya.
Demikianlah 13 kelemahan yang sering dijumpai oleh para guru, jika masih ada dalam diri seorang guru 13 kelemahan tersebut, barangkali bisa diminimalisir, asalkan kita tahu bagaimana mencari solusi dan jalan keluarnya, sehingga guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas pula.

*) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd, Professional teacher. Concern for education quality. [SekolahDasar.Net | 05/06/2015]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2015/06/13-kelemahan-guru-dalam-mengajar-dan-solusinya.html#ixzz3cHSSnTGk

MENGECEK KEASLIAN IJAZAH

Sekedar Share.. semoga bermanfaat.....

Mengingat...Jual-beli ijazah palsu lagi booming, maka pemberi kerja dan pencari kerja perlu validasi dari pemerintah yang sah mengenai statusnya...
Langsung aja dah....Ini dia cara cek status kemahasiswaan/dosen/perguruan itinggi anda....

1. Buka browser anda dan masukkan alamat "http://forlap.dikti.go.id/" (tanpa tanda kutip). Maka akan muncul tampilan seperti gambar 1 di bawah. Nah klik "Pencarian Data" maka muncul beberapa pilihan, untuk mahasiswa klik lagi "Profil Mhs". Maka muncul jendela baru.

2. Nah....isilah jendela ini sesuai dengan kebutuhan
a. Pilih Nama "Perguruan Tinggi" tempat tersangka kuliah (kalo nama PT ga ada berarti kampus tempat kuliah PALSU)
b. Pilih "Program Studi" tersangka
c. Tulis Nama Mahasiswa tersangka pada "Kata Kunci"
d. Tulis pengaman sesuai gambar
Kalo dah di isi semua, selanjutnya klik aja "Cari Mahasiswa", Maka akan terbuka hasil pencarian di jendela baru.

3. Nah....pada jendela ini seharusnya tertulis nama mahasiswa tersangka muncul.
Kalo nama ga ada, berarti:
(a) Ada kesalahan pengisian data pada point no. 2, atau
(b) Nama anda belum di input oleh operator kampus, atau
(c) Tersangka adalah siluman a.k.a BUKAN MAHASISWA.

4. Kalo poin no. 3 sukses coba klik nama tersebut, maka akan terbuka jendela baru...Nah disini ada 2 kolom, silahkan di klik terserah anda. Maka akan terlihat status mahasiswa tersebut, apakah masih jadi mahasiswa, sudah lulus, atau DO....hehehe.....

Kemnas 2015 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud

Kemnas 2015 menjadikan peserta didik menjadi manusia yang kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung Jawab.

“Kemnas 2015 ini bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab", kata Jazidie, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, saat membuka secara resmi Perkemahan Nasional Penegak dan Pandega Berkebutuhan Khusus (Kemnas ABK) tahun 2015, pagi ini (26/5) di Hotel The Santosa Villas and Resorts, Senggigi Lombok, NTB.

Lanjutnya, "Disamping itu, kegiatan Kemnas ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari implementasi kurikulum 2013 yang mengarahkan dan menitikberatkan pada pendidikan karakter peserta didik. Di dalam kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (SMALB) tentang secara eksplisit pengelompokkan matapelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik SMALB.”

“ Ini menunjukkan bahwa betapa Kemdikbud terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik termasuk anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka kelak memiliki kedudukan dan peluang yang sama dengan anak-anak yang lain dalam berbagai aspek kehidupan," demikian Jazidie menambahkan.

Jazidie juga menjelaskan ada perbedaan mendasar setiap tahun pelaksanaan kegiatan Kemnas ini, antara lain ada inovasi kegiatan life skill yang menjadi kegiatan kemandirian peserta, ada juga kegiatan bina masyarakat yang berorientasi pada bagaimana peserta bisa memahami kondisi riil masyarakat dengan melaksanakan bhakti kepramukaan.

Tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan Kemnas yang diselenggarakan oleh Kemdikbud melalui Direktorat Pembinaan PKLK Dikmen. Perkemahan pertama dilaksanakan di Solo pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2013 dan 2014 dilaksanakan di Bali dan tahun ini 2015 dilaksanakan di Provinsi NTB.

Kegiatan ini dihadiri 198 peserta terdiri dari Penegak dan Pandega yaitu 3 orang putra, 3 orang putri, dan 3 orang pembina pendamping dari seluruh provinsi di Indonesia. Peserta yang tengah hadir dan mengikuti kegiatan upacara ini sudah terdata 31 kwartir daerah, sedangkan ada 2 kwartir daerah dari Maluku Utara dan Papua Barat belum hadir karena terkendala penerbangan, dan dipastikan siang hari mereka akan tiba mengikuti Kemnas ini.

Jazidie jpada akhir sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi NTB dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi NTB yang telah bersedia menjadi tuan rumah dan kepda Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang senantiasa menjadi partner setia dalam setiap kegiatan kepramukaan Kemdikbud.(Afirta/Erika)